PATRON.ID – Usaha warung sembako yang laris manis sering tak lepas dari dunia klenik yang berbau mistis. Seperti yang dialami Pairus, pemilik warung sembako di Curug, Kota Serang, Banten. Dia mendapatkan tempat usahanya yang kerap ‘diserang’ oleh orang misterius.
Diserangnya ini bukan menggunakan lisan, melainkan menggunakan benda aneh yang dia dan keluarganya temukan di halaman warung miliknya.
Benda tersebut diduga berupa tanah kuburan. Dia percaya bahwa benda aneh ini dikirimkan oleh orang yang iri, dengan kelarisan warung miliknya.
Meskipun terletak di dalam perkampungan, warung yang menjual beraneka ragam sembako ini memang tak pernah sepi pembeli. Namun, rupanya kesuksekan warung sembako yang dirintis dari nol ini membuat seseorang iri.
“Kejadian yang sudah terekam CCTV sekira jam 04.09 WIB tanggal 27 April 2024. Ada seorang nenek menaruh benda berupa tanah,” kata Pairus, pada Kamis 2 Mei 2024.
Selepas menemukan tanah kuburan, pemilik warung langsung kalang kabut, apalagi warung itu merupakan sumber nafkah bagi keluarga Pairus. Sehingga, keuntungan dari berjualan dia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anaknya.
Setelah melakukan pengecekan CCTV, terduga pelakunya merupakan seorang nenek paruh bayah berinisial SN yang tak lain merupakan tetangganya sendiri.
Berbekal bukti rekaman CCTV kemudian pemilik warung bertemu dengan SN melalui Ketua RT setempat. Dari pengakuan sang nenek tua itu dia hanya mengatakan iseng memindahkan benda tersebut dari suatu tempat ke depan warung miliknya.
“Saya enggak percaya begitu aja dari keterangan nenek SN. Masa iya cuma memindahkan dan katanya nyari bubur di jam empat subuh. Kan enggak masuk di akal,” terangnya.
Kemudian, pada Senin 29 April 2024 sekira pukul 07.18 WIB pagi sang nenek SN menyambangi warung sembako milik Pairus. Dilihat dari rekaman CCTV sang nenek meminta maaf kepada pemilik warung dan sang istri.
Namun, pemberian maaf nampak tak keluar dari lisan sang pemilik. Karena pemilik warung merasa tak puas atas pengakuan SN. Malam harinya, pemilik warung bertemu kembali dengan anak-anak SN di kediaman RT setempat. Alhasil SN tidak ada di rumahnya yang selama ini ia tinggali.
“Anaknya bilang SN diusir, karena sudah bikin malu. Tapi pertemuan malam itu kami sudah ultimatum agar nenek meminta maaf dan berkata jujur kepada keluarga kami,” kata Pairus.
“Kita kasih waktu 3×24 jam untuk nenek punya itikad baik sampai Kamis 2 Mei 2024 agar selesai secara kekeluargaan,” sambungnya.
Namun sayang, anak-anak SN seperti tidak mengindahkan hal tersebut. Kemudian dengan dasar itu, rencananya pada hari ini Jumat 3 Mei 2024 pemilik warung akan melaporkan kasus ini ke pihak polisi.
“Bismillah, kalau memang ini jalan yang terbaik yang harus kami tempuh. Anak-anak saya sedang konsultasi sama kuasa hukumnya untuk kelengkapan bukti,” tutupnya.