Pemerintah Berhemat dengan Mengurangi Subsidi, Kemendikbudristek Buang buang Anggaran
PATRON.ID – SERANG || Pemerintah sejak sabtu 7 September 2022, Presiden Jokowi secara langsung menyampaikan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dengan rincian Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan Pertamax mengalami kenaikan dari yang sebelumnya Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Ditengah masa pulih dan bangkit dari pandemi covid-19 kenaikan ini dinilai banyak pihak memberatkan masyarakat, alasan pemerintah agar subsidi dapat tetap sasaran dan dapat mengurangi beban anggaran dari subsidi bbm yang sangat besar.
Dilain sisi, kementrian pendidikan riset dan teknologi tidak menjalankan amanat penghematan anggaran sebagaimana intruksi dari presiden Joko Widodo. Indikatornya dengan membatalkan program yang sudah berjalan dan memakai anggaran negara melalui program kejar mutu pendidikan Sekolah Dasar dengan pendampingan tata kelola pendidikan berbasis data.
“Program sudah dimulai sejak bulan Mei yang melibatkan pihak eksternal, kami di undang semua lembaga yang lolos tahap satu ke Jakarta untuk presentasi di salah satu hotel di Tangerang, dan baru pada tanggal 5 kemaren diinfokan ditunda” jelas Firdaus salah satu lembaga yang ditetapkan
Firdaus menambahkan kemendibudristek tidak punya moral obligation sebagai lembaga negara yang katanya berhemat, mereka buang-buang anggaran dengan sangat mudah. Mulai dari perencanaan, seleksi, hingga penetapan semuanya pakai anggaran negara yang tidak kecil, lalu membatalkan dengan sangat pongahnya.
“Kemedikbudristek dalam hal ini direktorat SD sudah membuang anggaran, di tengah kampanye penghematan yang dilakukan Presiden. Katanya mau dialihkan ke program prioritas nasioanal, dengan jangka waktu yang singkat apa yang bisa mereka lakukan? Pasti buang-buang lagi di akhir tahun, masyarakat lagi korbannya.” cetusnya.[Red/Imam]