PATRON.ID – SERANG | Nisa Nur Rizki, salah satu pedagang di kawasan Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Banten, mengaku telah membayar sewa kios sebesar Rp 12 juta selama 5 tahun kepada pihak pengelola.
Menurutnya, angka tersebut terbilang murah lantaran ia memesan kios ini di saat proyek pembangunan 59 kios itu hendak dibangun di atas lahan milik negara.
“Langsung lima tahun. Pas awal-awal harganya masih Rp 12 juta. Murah,” ujar Nisa saat ditemui beberapa wartawan di lapaknya, Rabu 31 Juli 2024.
Harga tersebut tidak langsung dibayar cas atau lunas. Nisa bersama suami terlebih dahulu membayar uang muka atau DP sebesar Rp 4 juta kepada pihak pengelola, untuk biaya pembangunan kios tersebut.
Warga Kecamatan Kasemen ini mengaku, baru menempati kios sekitar 3 sampai 4 bulan yang lalu, tepatnya bulan April 2024 setelah hari raya idul fitri. Sementara ukuran bangunan kios sekitar 4×2,5 meter.
“Awalnya booking dulu. Pas lahan ini masih rawa. Kalau sudah berdiri minta DP. Waktu itu saya DP 4 juta. Kalau mau nempatin harus bayar lunas. Langsung sewa lima tahun,” tuturnya.
Menurut dia, ada semacam perjanjian antara si penyewa dengan pengelola kios. Namun Nisa tidak mengetahui secara detail isi kesepakatan tersebut.
“Ada kesepakatan antara si penyewa dengan pengelola. Ada suratnya semacam di atas hitam dan putih gitu. Suami saya sih yang tahu karena dia yang ngurusin,” katanya.
“Ada kepalanya (pengelola), tiap malam ke sini ngawasin. Enggak tahu namanya siapa. Dipanggilnya bang-bang aja. Suami saya yang tahu,” sambungnya.
Selain itu, lanjut Nisa, para pedagang juga diminta retribusi setiap harinya untuk membayar retribusi seperti listrik Rp 11.000 dan kebersihan Rp 3.000. Total Rp 14.000. “Kalau pungli alhamdulillah engga ada. Cuma dua orang itu aja (yang nagih retribusi). Bayar listrik sama kebersihan,” ungkap dia.
Meski harga sewa kios dipatok puluhan juta, namun keuntungan berjualan di kawasan Stadion Maulana Yusuf juga mencapai jutaan. Nisa mengaku mendapat keuntungan bersih Rp 3 juta setiap bulannya, dari total keuntungan Rp 6 juta.
Sementara pedagang lainnya, Nova dan Eca mengaku telah mengeluarkan biaya sewa kios sebesar Rp 18,5 juta, dari harga 20 juta yang dipatok oleh pengelola. Dengan durasi sewa yang sama yakni 5 tahun.
“Kalau 5 tahun Rp 15 juta. Belum termasuk kanopi. Kalau plus kanopi kemarin itu mintanya Rp 20 juta. Cuma ditawar jadi Rp 18,5 juta. DP aku kemarin ngasih Rp 3 juta,” ujar Nova kepada patron.id.
Biaya tersebut lebih mahal dari biaya yang dikeluarkan oleh Nisa. Hal ini dinilai wajar lantaran Eca dan Nova baru menempati kios ini sekitar satu minggu lebih. Sedangkan, Nisa sudah 3 sampai 4 bulan menempati kios tersebut.
Selain biaya sewa di atas, mereka juga harus merogoh kocek kembali setiap harinya untuk bayar retribusi seperti listrik, air, kebersihan dan keamanan. Totalnya sebesar Rp 17.000 per hari, dengan bukti pembayaran dalam bentuk karcis.
“Kebersihan kalau enggak salah Rp 3.000, yang 14.000 nya itu semua listrik, keamanan, air. Biasa yang nagih Om Tober sama ada bapak-bapak yang dari kebersihan,” katanya.(Red/Roy)