PATRON.ID – SERANG | Ketua PCNU Kabupaten Serang KH. Muhamad Robi mengklarifikasi keterlibatan dirinya di acara Senam Bahagia yang digelar oleh pasangan bakal calon Ratu Rachmatu Zakiyah dan Najib Hamas, di Lapangan Doser, Kecamatan Kopo, Kabupaten Serang, Rabu 4 September 2024 kemarin.
Ia menegaskan, kehadirannya di acara tersebut adalah atas nama pribadi, bukan sebagai Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama (PCNU).
Sebab, pria yang disapa Gus Robi ini dituding telah melanggar Peraturan Perkumpulan (Perkum) dan intruksi PBNU yang melarang pengurus NU terlibat dalam kegiatan politik praktis, seperti yang diberitakan oleh media politicnews.id.
“Oh jelas atas nama individu. Kesadaran individual yang memang kita selaku santri kerjaannya ngaji, jarang olahraga. Kebetulan juga ada Raffi Ahmad. Siapa yang enggak mau foto bareng artis,” ujar Gus Robi saat ditemui patron.id di kediamannya, Desa Pelamunan, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Jumat 6 September 2024.
Ia juga mengakui bahwa dirinya mendukung pasangan bakal calon Zakiyah-Najib di Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Serang 2024. Alasannya adalah hubungan keluarga, bukan atas nama NU.
“Alasan kekeluargaan. Ini perlu kita tegaskan ya. Jadi setiap saya mendampingin bakal calon atas nama ibu Ratu Rachmatu Zakiyah ini saya sebagai saudara, keluarga,” tegas dia.
“Saya ini ponakannya ibu Zakiyah. Itulah kenapa kalau saya berani manggil Mang Yandri (suami Zakiyah) karena memang itu paman saya, mamang saya. Manggil Bi Zakiyah atau biasa Bibinda biar tambah harmonis,” imbuh Gus Robi.
Kepada wartawan, ia menerangkan silsilah Ratu Zakiyah dengan dirinya. Zakiyah diketahui sebagai adik sepupu dari orang tua Gus Robi.
Kakeknya Gus Robi yang bernama H. Anis Fuad punya adik bernama Tubagus Bai Mahdi, orang tua dari Zakiyah.
“Jadi sangat dekat sekali. Sehingga pesan dari ibu saya, saya bagian pengawalan. Sedangkan ibu saya bagian doa. Setiap baca Al-quran atau khataman, beliau (ibu Gus Robi) menghadiahkan untuk keselamatan dan kemenangan bibinda (Zakiyah),” terangnya.
“Tentu tugas saya sebagai pengawalan ini atas nama pribadi dan tidak ada yang kita langgar. Umpamanya ada berita, saya melanggar Perkum PBNU. Itu sangat tidak benar,” sambungnya.
Gus Robi menyadari terkait Perkum PBNU maupun pedoman berpolitik NU, bahwa dilarang keras bagi pengurus maupun kader jika menggunakan nama lembaga NU untuk kepentingan politik praktis.
Ia juga memastikan bahwa keterlibatannya di acara tersebut tidak menggunakan atribut organisasi NU.
“Tapi memang saya sulit kalau enggak pakai kopiah. Itu sudah karakter saya. Jangankan senam, ke Genting Highlands Malaysia itu saya pakai sarung. Ke Singapur sarungan aja,” katanya.
Selain dituding menggunakan lembaga NU, Gus Robi juga mengatakan, bahwa acara Senam Bahagia tidak termasuk kampanye terselubung. Karena jadwal kampanye akan berlaku pada tanggal 25 September 2024 mendatang.
Justru menurut dia, acara tersebut merupakan gerakan sosial atau gerakan kesehatan yang dilakukan secara berjamaah.
“Hukum kampanye kan belum berlaku. Sedangkan yang kita dampingi ini juga masih bakal calon bupati dan bakal calon bupati. Sangat tidak benar itu kampanye terselubung,” ucapnya.
Meski sudah ada pemberitaan yang menyudutkan dirinya, Gus Robi tetap akan mengawal kegiatan pasangan bacalon Zakiyah-Najib dimanapun dan kapanpun.
Hal ini dilakukan Gus Robi untuk mengenalkan kepada masyarakat Kabupaten Serang, bahwa Ratu Zakiyah juga lahir dari kalangan santri.
“Kita totalitas ingin mengenalkan bahwa bibinda (Zakiyah) ini lahir dari rahim pesantren juga, seperti saya. Bahkan beliau juga guru ngaji. Mereka kenalnya istri politisi bernama Yandri Susanto, tapi tidak melihat sisi lain,” ungkapnya.
Selain itu, dia juga tidak akan menuntut media tersebut atas pemberitaannya. Apalagi ada upaya take down (menurunkan) terhadap berita tersebut.
Hal ini menurut Gus Robi, bagian dari menegakkan demokrasi di Republik Indonesia.
“Ini bunga-bunga demokrasi. Harus tetap berbahagia kita dan saya juga terima kasih yang membuat itu, mudah-mudahan meringankan dosa saya. Ini sudah resiko demokrasi,” ucap dia.
Di tempat yang sama, Ketua Pagar Nusa Kabupaten Serang, Abi Muhibi menambahkan, peserta yang maju di Pilkada 2024 ini secara kebetulan sama-sama dari kader NU. Baik pasangan Zakiyah-Najib maupun pasangan Andika-Nanang.
Namun, pihaknya juga menegaskan bahwa tidak membawa atau menggunakan lembaga NU untuk kepentingan politik praktis.
“Saya dengan Gus Robi beda pilihan tetapi tetap damai. Saya memilih Aa Andika Hazrumy, dan Gus Robi memilih untuk bu Zakiyah. Itu sah-sah saja karena hak prerogratif personal,” ujarnya.
Abi juga mewajarkan Gus Robi terhadap sikap politiknya yang memilih Zakiyah lantaran adanya hubungan kekeluargaan. Begitu juga sebaliknya.
“Gus Robi pun mewajarkan saya untuk memilih Aa Andika karena saya ada hubungan yang sangat dekat dengan pak Andika,” katanya.
Ia mengkalim tidak ada perpecahan diantara pengurus maupun kader NU di Kabupaten Serang.
Sekalipun ada, permasalahan itu akan dianggap hal biasa dan sesama pengurus masih bisa duduk sambil bercanda bersama.
“Sebagai banom (badan otonom) secara organisasi kita terus bersama dan bersinergi. Tidak ada perpecahan atau perselisihan. Adapun beda pilihan itu hal wajar,” tandasnya.(Red/Roy)