Humas UIN SMH Banten Hamil, Tapi Memungut Anak
Selamat berbahagia saudaraku yang sebangsa dan setanah air, salam jiwa nusantara kepada semuanya. Izinkan aku menyapa kalian semua pada waktu dan situasi hari ini yang katanya sedang tidak baik-baik saja. Namun aku tetap memuji Tuhanku yang sampai detik ini masih memperhatikanku dengan kasih sayangnya yang semesta seperti halnya lagu yang dilantunkan oleh mas Tonny sang legenda musik Indonesia.
Hai saudaraku apakah kalian sepakat bahwa media sosial hari ini menjadi sentral informasi yang sangat mudah dijangkau,? aku pribadi sepakat dengan kalimat tersebut. Karena keadaanlah yang telah menjadi stimulus kesadaranku akan media sosial. Salah satu media sosial yang hari ini banyak digunakan adalah Instagram. Instansi-instansi besar sudah banyak menggunakan media sosial, salah satunya Instagram, dengan fungsi sebagai media untuk mengekspos informasi-informasi tentang segala hal penting yang ada dalam suatu instansi itu sendiri.
Tadi malam aku tak sengaja membuka akun instagram yang ku miliki, sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten yang sedang asik berselancar di media sosial, menurut ku rasanya kurang pas kalau belum melihat akun penyebar informasi yang dimiliki oleh kampus. Maka selintas terbesit dalam benak ku untuk melihat-lihat informasi terbaru yang diangkat dari akun instagram resmi humas UIN SMH Banten dengan akun @humas_uinbanten.
Sebagai demisioner pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Dakwah (FADA), malam itu aku berniat untuk meilhat kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi intra kampus khususnya kampus UIN SMH Banten, yang aku pikir akan di ekspos oleh Humas UIN Banten di Instagramnya. Tetapi saat melihat beberapa feed dalam akun Humas tersebut, aku sangat bisa menyimpulkan kemirisan dari kinerja pengelolaan akun informasi di kampus ku, Karena banyak sekali kegiatan-kegiatan organisasi intra kampus yang seharusnya menjadi sebuah informasi penting untuk di ekspos, namun tidak ku temukan di akun instagram Humas UIN Banten tersebut. Terlebih lagi tidak ada informasi-informasi penting seperti beasiswa dalam kampus yang seharusnya perlu disosialisasikan.
Maka dari itu, hal tersebut saya analogikan dengan mahluk hidup yang sedang hamil atau mengandung tapi tak dilahirkan. Dalam kata hamil saya analogikan sebagai Informasi yang dimiliki oleh kampus UIN SMH Banten, kata Tak Dilahirkan saling berkaitan antara kata sebelumnya, yang berarti Informasi tersebut tidak diinformasikan. Hal tersebut diperumit oleh kinerja Humas UIN SMH Banten dengan analogi memungut anak yang bermakna mengambil informasi dan menginformasikan, informasi dari luar ke dalam ketimbang menginformasikan, informasi dari dalam ke luar.
Akan ku jelaskan mengapa aku sebut memungut Anak, hal itu disebabkan oleh slide-slide postingan instagram humas UIN SMH Banten yang mengekspos salah satu agenda kegiatan yang tidak jelas asal-usulnya, agenda tersebut menggambarkan suasan aksi atau unjuk rasa suatu kelompok, dengan gagah sembari mengibarkan bendera yang bertuliskan lafadz laailaahailallah berwarna warna putih. Sekilas aku langsung bertanya, ada apa dengan semua ini,? yang ku tahu dalam beberapa sumber informasi yang beredar, bendera dalam gambar tersebut adalah bendera yang dipakai oleh salah satu ormas terlarang dan dibubarkan karena berbahaya.

Hai saudara apakah ini sebuah perpeloncoan, ataukah memang ada lambayan tangan antara UIN SMH Banten dengan ormas tertentu,? Karena aku rasa itu hal yang sangat tidak penting untuk diekspos oleh akun instagram resmi Humas UIN SMH Banten. Apalagi berbicara instansi, apa urusan dan hubungannya Humas UIN SMH banten dengan demo-demo seperti itu,? dalam gambar banyak sekali anak-anak kecil terlihat dan mengikuti demo dengan mengibarkan bendera-bendera hitam yang aku tidak mengerti itu bendera apa?

Tiba-tiba aku menerka-nerka, dalam pikir ku mungkin ada hubungan terselubung antara Humas UIN SMH Banten dengan suatu Organisasi Masyarakat (ormas) tertentu? Tapi mana mungkin sekelas Universitas ada main dengan Ormas.
Maka dari itu sebaran informasi eksternal yang sengaja disajikan untuk konsumtif mahasiswa tersebutlah yang aku analogikan dengan memungut anak padahal informasi-informasi di internal kampus pun masih banyak yang belum tersampaikan, ini malah mengekspos kegiatan-kegiatan ekstra yang tidak jelas asal usulnya.
Yang aku tau peran humas selain untuk penyebar informasi, ia juga berperan untuk menaikan citra positif, tapi jika melihat pada sudut pandang penaikan citra, postingan pada (10/12/2017) itu tidak masuk dalam penaikan citra positif bagi lingkup akademik, meninjau dari sudut pandang informasi pun postingan tersebut tidak terlalu berguna bagi para mahasiswa di lingkup kampus UIN SMH Banten.
Saudara, meskipun postingan itu adalah sebuah peristiwa yang telah berlalu beberapa Tahun lalu, hal tersebut tetap saja tidak etis untuk diekspos melalui akun instagram Humas UIN Banten, apalagi sampai hari ini masih tetap terpampang jelas di akun instagram Humas UIN Banten. Postingan tersebut pun dapat menimbulkan hal yang kontroversial, bisa saja masyarakat luas mengindikasikan bahwa UIN SMH Banten mendukung Ideologi ormas yang telah dibubarkan.
Sebagai Mahasiswa UIN SMH Banten aku merasa sedikit malu dengan peristiwa ini. Karena jelas saudara, seseorang yang ingin mengetahui informasi-informasi seputar UIN SMH Banten, sudah pasti melihat media-media sosialnya, salah satunya akun instagram Humas UIN SMH Banten ini.
Aku rasa ini perlu ditata kembali oleh pemegang kendali media-media sosial kampus UIN Banten agar dapat memberikan informasi yang relevan dan memilki nilai yang baik sepurat UIN SMH Banten.
Bagaimana pandangan Civitas Akademika tentang Postingan Humas UIN SMH Banten tersebut.?
SIKLUS BRUTAL YANG JANGGAL
Oleh : Heru Koeswoyo
Daun berjatuh, jelaslah disebabkan oleh angin yang mengajaknya terbang dari ranting.
Gerakan rakyat, jelaslah ada faham yang ingin disampikan kepada siapa yang memilki kewenangan banyak.
Bagaimana tanggapan anda kerabat patron.id yang budiman ?
