NEWS

GKMNU Gelar Aksi Pencegahan Stunting Berbasis Agama di Banten untuk Turunkan Angka Stunting

GKMNU Gelar Aksi Pencegahan Stunting Berbasis Agama di Banten untuk Turunkan Angka Stunting

PATRON.ID – Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) menggelar serangkaian aksi pencegahan stunting di Provinsi Banten dengan pendekatan yang mengedepankan perspektif agama.

Aksi ini bertujuan untuk menurunkan angka prevalensi stunting secara nasional, yang masih menjadi isu besar dalam kesehatan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI.

Serangkaian kegiatan tersebut berlangsung dari 4 hingga 8 November 2024 dan meliputi pelatihan peningkatan kapasitas kader desa, pelatihan penguatan kader Posyandu, pelatihan penguatan kelembagaan Posyandu, pelatihan peer educator untuk remaja, bimbingan perkawinan untuk calon pengantin, serta workshop cegah stunting dengan perspektif agama untuk kepala sekolah dan guru. Tujuan utamanya adalah untuk membangun pemahaman tentang pentingnya pencegahan stunting, terutama melalui pendekatan berbasis agama yang dapat lebih diterima oleh masyarakat.

baca juga : Tingkatkan Gizi Selama 6 Bulan, Alfamidi Bantu Entaskan Stunting Ratusan Anak

Di Kabupaten Pandeglang, tepatnya pada 8 November 2024, digelar workshop pencegahan stunting dengan perspektif agama di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Pandeglang. Workshop ini dihadiri oleh 105 peserta yang terdiri dari kepala sekolah dan guru di tingkat sekolah menengah atas. Pandeglang sendiri menjadi salah satu daerah dengan angka prevalensi stunting yang cukup tinggi di Banten, sehingga kegiatan ini dirasa sangat penting untuk memberi dampak positif dalam upaya pencegahan stunting di wilayah tersebut.

Lukman Hakim, Satgas GKMNU Kabupaten Pandeglang, mengatakan bahwa Kabupaten Pandeglang memiliki angka prevalensi stunting sebesar 21,3%, yang lebih tinggi dibandingkan dengan angka prevalensi nasional yang mencapai 22%. Ia berharap, melalui kegiatan ini, GKMNU dapat berperan aktif dalam menurunkan angka stunting, khususnya di Pandeglang yang merupakan salah satu daerah fokus program pencegahan stunting.

“Melalui program Cegah Stunting Perspektif Agama (CSPA) ini, kami berharap dapat memberikan dampak positif dalam menurunkan angka prevalensi stunting di Pandeglang. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat dan menciptakan keluarga yang maslahat,” ujar Lukman Hakim.

baca juga : Ratusan Kader Posyandu di Kota Serang Ikuti Pembinaan, Tekan Angka Stunting dan Gizi Buruk

Workshop ini menjadi langkah penting untuk mendorong kepala sekolah dan guru untuk lebih aktif dalam memberikan edukasi kepada siswa, terutama remaja putri, mengenai stunting dan pentingnya mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) secara rutin. Pendidikan tentang stunting diharapkan dapat mengurangi kasus kekurangan gizi yang berkontribusi pada tingginya angka stunting di Indonesia.

Adapun Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) juga menyasar 10 kabupaten di Provinsi Banten dan Jawa Tengah, dengan wilayah yang menjadi fokus di Provinsi Banten antara lain Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, dan Desa Angsana. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Kepala Puskesmas, Bidan Desa, Kader Posyandu, Penyuluh KB, serta Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, MWC NU, GP Ansor, Fatayat, dan siswa di 30 sekolah menengah.

Selain itu, para remaja juga menjadi sasaran penting dalam program ini. Melalui pelatihan peer educator, diharapkan remaja dapat menjadi agen perubahan dalam penyuluhan kesehatan, terutama terkait dengan pencegahan stunting. Program ini bertujuan agar mereka bisa mengedukasi keluarga dan teman sebaya untuk menerapkan pola hidup sehat dan menghindari faktor risiko stunting.

baca juga : Sambut Program Makan Siang Bergizi, Anggota DPRD Kota Serang Fraksi Gerindra Adakan Pelatihan Juru Masak

Sementara itu, penguatan kelembagaan Posyandu juga menjadi bagian dari langkah strategis dalam penanggulangan stunting. Posyandu sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar di desa-desa diharapkan dapat berfungsi lebih maksimal dengan dukungan pelatihan dan penguatan kapasitas dari kader dan pengelola Posyandu.

Melalui kolaborasi yang solid antara PBNU, Kementerian Kesehatan RI, dan masyarakat setempat, Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menurunkan angka stunting di Indonesia. Ini merupakan langkah konkret yang tidak hanya mengandalkan aspek medis, tetapi juga perspektif agama yang dapat menjangkau masyarakat lebih luas dan mudah diterima.

Dengan harapan besar untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang sehat dan produktif, program pencegahan stunting berbasis agama ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di berbagai daerah lainnya di Indonesia, sebagai bagian dari upaya menekan angka stunting yang masih tinggi.

Related posts

Kejar Pengedar Sabu, Anggota Polres Serang Susuri Sawah Desa Renged Serang

redaktur

Daftar ke KPU Kota Serang, Syafrudin-Heri Gelorakan Semangat 2 Periode

redaktur

Pj Walikota Serang Minta Para Paslon hingga Timses Jaga Etika dan Moral Selama Pilkada 2024

redaktur

Leave a Comment