PATRON.ID – TANGERANG | Sebanyak 30 peserta dari kalangan masyarakat di Desa Telagasari, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten, mengikuti bimbingan teknis (bimtek) tentang pengembangan desa dan sistem akuntabilitas sosial.
Acara tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Transmigrasi (Kemendes PDTT) di Kantor Desa Telagasari, Kamis 27 Juni 2024.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Tangerang Yayat Rohiman menyebutkan bimtek ini diikuti oleh peserta dari beberapa unsur mulai dari pemerintah desa, BPD, penerima layanan posyandu, tokoh perempuan, disabilitas, kanitasi, Adminduk serta dari kelompok rentan lainnya.
“Mereka diikutsertakan dalam kegiatan ini guna dapat mendukung pengembangan di Desa Telagasari menuju desa yang inklusif dan sistem akuntabilitas sosial,” ujarnya.
Ia mengucapkan rasa syukur dan bahagia lantaran di wilayahnya tersebut ada 4 Desa terpilih yang akan dijadikan role model yaitu Desa Telagasari, Pagedangan Udik, Gunung Sari dan Desa Dangdang.
“Bahagia sekali di Kabupaten Tangerang ada 4 desa yang akan jadikan role model percontohan desa lainnya salah satunya Desa Telagasari ini,” ucap Yayat.
“Saya berharap semoga acara ini sukses lancar, semoga masyarakat disini bisa memberikan kontribusi nyata untuk desa yang lebih baik,” imbuhnya.
Selamet Riyadi selaku perwakilan dari Kecamatan Balaraja mengatakan bimtek ini merupakan kegiatan luar biasa karena Desa Telagasari rencananya akan dijadikan percontohan desa lainnya.
“Bimtek ini luar biasa, alhamdulillah Desa Telagasari terpilih dari sekian banyak desa, untuk jadi percontohan desa inklusif dan akuntabel,” kata dia.
Diketahui, terdapat 192 desa dan 48 kabupaten yang terpilih menjadi desa inklusif tahun 2024. Diantaranya di Kabupaten Tangerang yakni Desa Talagasari, Desa Pagedangan Udik, Desa Gunung Sari, dan Desa Dangdang.
Sementara, perwakilan dari Kemendes PDTT Lisda Bunga Asih mengatakan, tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan partisipasi warga tanpa terkecuali dalam perencanaan, pembangunan dan pelaporan desa.
“Jadikan kegiatan ini untuk wadah belajar kita bersama, program ini bukan hanya untuk hari ini saja, akan tetapi akan terus berkelanjutan demi terciptanya desa inklusif,” katanya.
Dari 149 desa yang mengikuti bimtek tersebut akan dijadikan percontohan, salah satunya Desa Telagasari.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih. Untuk kegiatan ini akan dilakukan secara berjenjang dan bertahap, semoga apa yang kita laksanakan akan memberikan dampak positif,”tandasnya.(Red/Imam)